Tasawuf dan lingkungan hidup

Salah satu ajaran tasawuf adalah mahabbah (cinta), yaitu mahabbah kepada Allah dan ciptaannya dalam rangka mewujudkan mahabbah kepada Allah.di antara ciptaan Allah adalah alam atau lingkungan hidup.itu berarti bahwa manusia harus mencintai lingkungan hidup sebagai perwujudan kecintaan kepada Allah.mencintai lingkungan hidup berarti memeliharanya dan menjaganya dari kehancuran,tidak malah menghancurkannya.

Tasawuf merupakan olah jiwa yang tujuannya adalah untuk bisa mencintai (mohabbat) dan mengenal (ma’rifat) diri kepada Allah. Dengan adanya Tasawuf yang berpangkal pada pribadi Nabi Muhammad SAW. gaya hidup sederhana, tetapi penuh kesungguhan. Akhlak Rasul tidak dapat dipisahkan serta diceraikan dari kemurnian cahaya Al-Qur’an.

Menurut Yusuf al-Qardhawi,mencintai lingkungan hidup antara lain bertujuan untuk mengambil hikmah dari padanya.Al-Quran menggambarkan bahwa alam selalu sujud kepada Allah,sehingga mencintai lingkungan alam akan mendorong manusia untuk jjuga selalu tunduk kepada Allah.mengenai hal ini Allah berfirman:

Apakah kamu tiada mengetahui bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada dilangit , di bumi,matahari,bulan,bintang,gunung,pohon-pohon,binatang – binatang melata dan sebagian besar dari pada manusia?dan banyak diantara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya.dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya.sesungguhnya Allah berbuat apa yang dia kehendaki (Al-hajj:18).

Pada ayat yang lain Allah menjelaskan:

Langit yang tujuh,bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah.Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya,tetapi karena sekalian tidak mengerti tasbih mereka.sesungguhnya Dia adalah penyantun lagi maha pengampun (Al-isra:44).

Selain dapat mendatangkan hikmah pada manusia untuk selalu taat kepada Allah lingkungan hidup juga merupakan bukti kebesaran Allah,sehingga manusia harus senantiasa berfikir dan bertafakur untuk mendekatkan diri kepada Tuha.mengenai hal ini Allha berfirman:

Sesunguhnya dalam penciptaan langit dan bumidan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda – tanda bagi orang yang berakal.       (Al-imran:190).kemudoian ada sebuah syair yang menggambarkan keagungan Allah yang dapat disaksikan pada lingkungan hidup atau alam:

Renungilah garis – garis alam,kepadamu ia

Menyampaikan nilai – nilai penuh keagungan.

Ketika engkau renungi garis – garisnya ia

Telah menuangkan sebuah tulisan,

Bahwa selain dari Allah adalah batil.

Denagn demikian lingkungan hidup diciptakan untuk dijadikan sebagai bahan renungan dan i’tibar bagi manusia,hal ini ditegaskan dalam ayat lain:

Katakanlah: perhatikanlah apa yang ada dilangit dan dibumi.tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul – rasul yang memberi peringatan bagi orang – orang yang tidak beriman.(Yunus:101)

Kemudian lingkungan hidup juga dijelaskan oleh Allah sebagai nikmat yang seyogyanya disyukuri oleh manusia,sehingga lingkungan hidup harus dipelihara tidak malah dirusak.Allah berfirman:

Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi  dan menyempurnakan untukmu nikmatnya lahir dan bathin.Dan diantara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan dan petunjuk tanpa kitab yang memberi penerangan (luqman:20).

Lalu sebagian nikmat dari lingkungan hidup itu dijelaskan dalam ayat yang lain:

Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit,kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu,dan Dia telah menundukkan bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendakNya,dan dia telah menurunkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya),dan telah memudahkan bagimu malam dan siang     (ibrahim:32-33).

B.Manfaat Lingkungan Hidup

Manfaat lingkungan hidup bagi kehidupan manusia juga dijelaskan dalam ayat-ayat yang lain,seperti:

Dia-lah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan,yang pada (tempat tumbuhnya) kamu, menggembalkan ternakmu.Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanaman-tanaman:zaitun,kurma,anggur,dan segala macam buah-buahan.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.(An Nahl:10-11)

Ayat itu menjelaskan bahwa lingkungan hidup diciptakan tidak untuk disembah,seperti yang terjadi pada agama-agama primitif, dan juga tidak untuk dieksploitasi secara berlebihan sampai rusak,seperti terlihat pada pandangan hidup barat,tetapi untuk kemakmuran hidup manusia supaya mereka bersyukur kepada Allah.

Hal itu ditegaskan dalam ayat berikut:

Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya,(sebagai rahmat) dari pada-Nya.sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir  ( Al-jatsiyah:13).

Menikmati manfaat yang disediakan oleh lingkungan hidup adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah,karena alam ini adalah ciptaan-Nya. Karena itu,manusia tidak boleh mengingkarinya. Hal ini perlu ditegaskan,Karena banyak orang setelah memperoleh nikmat malah lupa bersyukur kepada Allah.Allah berfirman:

Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu,padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan ber bagai-bagai manfaat dan sebagiannya kamu makan.dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya,ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke

tempat penggembalan.Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatui negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya,melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya tuhan benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,dan (Dia telah menciptakan) kuda,bagal,dan kedelai agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah telah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.   (An Nahl:5-8).

Namun pemanfaatan lingkungan hidup atau sumber daya alam harus dilakukan secara wajar,tidak boleh berlebihan. Karena pemanfaatan lingkungan secara berlebihan dapat menimbulkan kerusakan,yang kemudian berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Misalnya pembabatan hutan untuk berbagai keperluan,seperti permukiman dan pertanian/perkebunan,menyebabkan terjadinya penggundulan hutan dan hilangnya daerah resapan air,sehingga menyebabkan timbulnya banjir dan tanah longsor ketika hujan turun.banjir dan tanah longsor dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda.

Banyak sekali manfaat yang didapatkan apabila kita memelihara dan menjaga lingkungan hidup salah satunya yaitu sebagai summber kehidupan apabila lingkungan hidup dirusak oleh manusia maka manusia sendirilah yang akan merasakan dampaknya,akibatnya manusia sulit memperoleh oksigen untuk bernafas.

Di dalam Alquran Allah telah banyak menjelaskan tentang lingkungan hidup,Allah juga menjelaskan tentang kita harus berlaku wajar terhadap lingkungan hidup. Salah satu ayat yang menjelaskan tentang lingkungan hidup yaitu:

Katakanlah: perhatikanlah apa yang ada dilangit dan dibumi.tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul – rasul yang memberi peringatan bagi orang – orang yang tidak beriman.(Yunus:101)

Perintah berlaku wajar itu ditegaskan oleh Allah:

Hai anak adam,pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)masjid, makan dan minumlah,dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan (Al isra:31).

Berlaku wajar dalam memanfaatkan lingkungan hidup juga merupakan wujudkecintaan kita kepada karunia Allah itu. Selanjutnya kecintaan itu mendorong kita untuk lebih bersyukur kepada Tuhan yang menyediakan segala keperluandari lingkungan hidup,sehingga manusia dapat makmur,sehat dan bahagia.

Cinta dan syukur merupakan ajaran tasawuf yang relevan dalam memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan hidup bagi kesejahteraan manudia sendiri. Inillah makna penting tasawuf dalam memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan hidup yang makin tersa mendesak saat ini.

Tetapi, sejarah panjang umat manusia telah mencatat dengan tinta hitam tentang bagaimana sebagian besar manusia melakukan pengkhianatan terhadap amanah yang diberikan kepadanya dengan tidak lagi mengarahkan proses pengelolaan bumi kepada keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan bersama, melainkan untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu saja. Mereka telah terjebak dalam pemberhalaan hawa nafsu yang melampaui batas hingga membawa bumi pada keadaan yang memprihatinkan dan membahayakan.

Setidaknya tumbuhan memiliki 3 manfaat penting bagi kehidupan di bumi khususnya bagi manusia dan hewan, yang tanpa itu maka tidak mungkin ada kehidupan di muka bumi, yaitu :

1.Sebagai sumber kehidupan
Tumbuhan memproduksi oksigen yang demikian penting bagi pernafasan manusia dan hewan. Bayangkan bila CO2 yang terus menerus dikeluarkan oleh milyaran umat manusia di bumi tidak ada yang mengonversinya lagi menjadi oksigen, maka kehidupan manusia di bumi dalam bahaya.
2. Sebagai sumber kebutuhan pokok
Akar, batang, daun, dan buahnya merupakan bahan baku bagi kebutuhan pokok seperti, sandang (pakaian), pangan (makanan), dan papan (tempat tinggal).

3. Sebagai sumber keselamatan.

Akar tumbuhan berfungsi sebagai penguat tanah dan pengatur air tanah yang dapat mencegah terjadinya bencana tanahlongsor dan banjir. Sudah banyak bencana longsor dan banjir yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia setelah diteliti ternyata berasal dari kerusakan hutan di sekitarnya.

Dengan 3 manfaat tersebut, kita dapat melihat bagaimana pentingnya tumbuhan bagi keseimbangan kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu, tumbuhan (hutan) sebagai produsen di alam ini harus terus dijaga kelestariannya agar dan keturunan kita dapat terus merasakan manfaat-manfaat penting tersebut.Dalam biosfer, tumbuhan juga memiliki arti penting dalam menghasilkan energi di bumi ini.

Dengan semakin sedikitnya tumbuhan (hutan) di bumi berarti memperkecil persentase penangkapan energi surya oleh tumbuhan yang dimanfaatkan untuk fotosintesis. Padahal, energi matahari merupakan energi utama bagi kehidupan di bumi. Secara tidak langsung, hal ini juga dapat menimbulkan krisis energi di bumi karena pasokan energi utama yang berasal dari matahari berkurang. Manusia sebagai agen moral yang mengemban tugas moral sebagai pengelola bumi (khalifah fil ardhi) memiliki tanggung jawab untuk membawa kehidupan di bumi ke arah keseimbangan ekosistem. Dan untuk itu, manusia telah dibekali akal dari Sang Maha Pencipta agar selalu dapat berpikir untuk menyeimbangkan alam ini dan mendapatkan kesuksesan dalam menjalankan tugas moralnya.

Published in: on May 7, 2010 at 7:17 am  Leave a Comment